Pertengahan Agustus
Dua garis di testpack. Positif. Yeah!!
J akan dapat adik sebentar lagi.
Senang? Jelas. Memang sudah
direncanakan. Ternyata begitu liat
kalender, wow, bayi ini akan lahir
tepat ketika umur J 2,5 tahun. Pas
lah. Dan dia akan lahir setelah masa
ujian Uni berakhir, itu artinya, Daddy
akan ada waktu liburan 3 bulan!
Yipiee. God’s timing is always the
best! Isn’t it?
Akhir Agustus
Dua bercak darah. Something is
wrong! Check ke UGD. Urine test,
negative. Berdebat dengan suster,
yakin bahwa positif hamil. Tes darah,
positif, tapi level Hcg terlalu rendah.
Diberi obat penguat kandungan,
bedrest. Dua minggu yang penuh
dengan harap-harap cemas dan
ditutup dengan kunjungan ke UGD
lagi.
“Sorry, Ma’am. You’ve lost the baby.”
“Bab 2 mu ga jelas nih isinya
mau ngomong apa. Revisi lagi
dan kasih ke saya 2 hari lagi.
Yang saya mau diperbaiki
sudah dilingkari pake bolpen
merah.”
“Dit, pulang. Papa masuk
UGD. Stroke..”
Semua itu memunculkan banyak pertanyaan. “Hah? Kok bisa sih??”, “Kalau pada akhirnya harus putus kenapa Tuhan izinkan kita ketemu??”, “Kenapa yang lain diterima dan hanya aku yang tidak?”, Kenapa saya? Kenapa teman yang bahkan nilainya jauh lebih jelek bisa masuk dan gue kagak??”, “Kenapa harus papa saya yang kena?”, “Kenapa harus perusahaan saya yang bangkrut?”, “Kenapa Bu Dosen kayaknya sentimen banget sama gue?”
Dan ketika pertanyaan itu tidak
terjawab, ketika semuanya terasa
tidak masuk akal, ketika orang
bertanya kepada kita, “Kok bisa
keguguran sih??”, sedangkan itu juga
pertanyaan kita... Hati terasa pahit
dan yah kita hanya bisa mendesah,
“Kenapa Tuhan... Kenapa??? Apa
yang salah??”
Seolah-olah PASTI ada yang salah.
Seolah-olah HARUS ada yang salah.
Ada banyak tokoh Alkitab yang
sama dengan kita, punya segudang
pertanyaan mengapa. Salah satunya
adalah Yusuf. Mungkin ia bertanya,
“Mengapa ibuku harus meninggal?
Mengapa bukan ibu lain yang
meninggal?”, “Mengapa saudara-
saudaraku iri padaku? Memangnya
gue bisa milih lahir dari ibu yang
mana??”, “Mengapa saya harus dijual?”, “Kenapa udah enak-enak di Mesir, sekalipun jadi budak tapi
punya posisi sekarang malah jadi
tahanan?”, “Kalau memang harus
dipenjara kenapa dulu aku dibawa ke
Mesir?”, “Kenapa tak ada yang ingat
pada kebaikan yang kulakukan?”
Kita semua tentu tau akhir dari
cerita Yusuf. Dari orang tahanan dia menjadi orang kedua di Mesir
dalam hitungan jam. Dari penjara,
ia diangkat. Tapi ketika Yusuf
menjalaninya, ia juga tidak tau. Lalu
bagaimana Yusuf melalui hari-hari
dengan segudang pertanyaan?What
did Josef do? What should we do?
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf,
sehingga ia menjadi seorang yang
selalu berhasil dalam pekerjaannya;
maka tinggallah ia di rumah tuannya,
orang Mesir itu. Tetapi TUHAN
menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi
seorang yang selalu berhasil dalam
pekerjaannya; maka tinggallah ia
di rumah tuannya, orang Mesir itu.
(kejadian 39: 2)
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, dan melimpahkan kasih setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf
kesayangan bagi kepala penjara itu.
(Kejadian 30 :21)
Ketika Yusuf ada di perubahan
‘nasib’, dari orang bebas menjadi
budak, dan dari budak menjadi narapidana, Alkitab mencatat sebuah frasa yang diulang. Tetapi Tuhan menyertai Yusuf.
Yah, dunia terasa gelap. Yah ada
segudang pertanyaan WHY yang
tidak terjawab. Tetapi TUHAN
menyertai Yusuf/Grace/Tono/
Budi/ANDA. Yah mungkin saat ini
Tuhan belum menjawab pertanyaan
KENAPA dari kita, yah mungkin
juga Tuhan kayaknya diam saja, tapi
itu sama sekali tidak berarti bahwa
meninggalkan kita. Sebuah kalimat
sederhana tapi dengan makna yang
dalam.
Tetapi Tuhan menyertai kita.
2. Life must go on
Kadang hal terberat yang harus
dilakukan setelah dunia terasa runtuh,
adalah menjalani hidup yang seperti
semula. Kegiatan berjalan seperti
biasa, tapi kita tau, jauh di dalam
hati kita, INI BUKAN KONDISI
BIASA! Bagaimana kita bisa berjalan
seperti biasa, bekerja seperti biasa,
belajar seperti biasa kalau orang
terkasih kita terbaring di UGD? Kita
cenderung ingin bermalas-malasan
dan meratapi nasib.
Apakah yang dikerjakan Yusuf? Ia bekerja.
Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa
Yusuf disertai TUHAN dan
bahwa TUHAN membuat
berhasil segala sesuatu yang
dikerjakannya, (ay 3)
Dan kepala penjara tidak mencampuri
segala yang dipercayakannya kepada
Yusuf, karena TUHAN menyertai
dia dan apa yang dikerjakannya
dibuat TUHAN berhasil. (ay 23)
Yusuf tetap bekerja. Tidak hanya
bekerja seperti biasa, tapi bekerja
dengan LUAR BIASA. Kedua
‘majikannya’, Potifar dan kepala
penjara, tidak mencampuri pekerjaan
Yusuf sama sekali karena mereka
percaya kepada Yusuf dan karena
mereka MELIHAT bahwa Yusuf
disertai Tuhan dan TUHANLAH
yang membuat apa yang dikerjakan
Yusuf berhasil.
Satu hal yang kadang tidak
terpikirkan oleh kita, yaitu bahwa
Tuhan kadang mengizinkan kita
mengalami cobaan, bukan hanya
untuk kepentingan kita tapi untuk
KERAJAAN-NYA. Supaya orang
MELIHAT tangan Tuhan. Supaya
orang lain MELIHAT penyertaan dan
kuasa Tuhan. Salah satu cara orang
bisa melihat karya Tuhan adalah dari
apa yang kita lakukan, sikap apa
yang kita pilih ketika dunia terasa
gelap. Apakah kita mengomel tiada
henti, galau setiap hari, atau kita
terus menjalani hidup sekalipun gelap
dan pekat.
3. I'm only part of GOD's bigger plan
Seringkali yang membuat kita merasa
bahwa Tuhan HARUS menjawab
semua pertanyaan kita dan kita
marah ketika Tuhan punya rencana
yang berbeda, adalah karena kita
merasa bahwa KITALAH focus dari
rencana Tuhan. I’m the center of
God’s plan. Rencana Tuhan PASTI
untuk kita dan HANYA untuk kita, Yusuf tidak. Ketika saudara-saudara
Yusuf ketakutan bahwa Yusuf akan
membalas dendam kepada mereka,
inilah jawaban Yusuf.
Memang kamu telah mereka-rekakan
yang jahat terhadap aku, tetapi
Allah telah mereka-rekakannya
untuk kebaikan, dengan maksud
melakukan seperti yang terjadi
sekarang ini, yakni memelihara
hidup suatu bangsa yang besar.
Kejadian 50 :20
Yusuf tidak berkata, Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikanku! Allah telah mereka-rekannya untuk kepentinganku, untuk anak-anakku, untuk diriku. Tidak. Yusuf melihat bahwa dirinya adalah bagian dari rencana Allah untuk... memelihara HIDUP SUATU BANGSA YANG BESAR.
Ketika kita menyadari bahwa rencana
Tuhan itu tidak hanya untuk kita,
tapi juga untuk orang-orang di sekitar
kita, bahkan untuk orang-orang yang
kita tidak kenal atau bahkan untuk
generasi sesudah kita, kita menjadi
sadar, apa yang kita alami tidak
enak, tapi mungkin itu bisa membawa kebaikkan bagi orang banyak.
Kadang hal-hal yang tidak mengenakkan terjadi bukan karena salah siapa-siapa. Bukan salah saya, bukan salah orang lain. Hal itu terjadi karena Tuhan mau membawa rencana-Nya terjadi.
enak, tapi mungkin itu bisa membawa kebaikkan bagi orang banyak.
Kadang hal-hal yang tidak mengenakkan terjadi bukan karena salah siapa-siapa. Bukan salah saya, bukan salah orang lain. Hal itu terjadi karena Tuhan mau membawa rencana-Nya terjadi.
I’m only a part of God’s bigger plan.
Sampai detik ini, saya juga masih tidak tau mengapa Tuhan membawa pulang bayi saya. Ketika orang bertanya, “Kok bisa?”, saya juga tidak bisa menjawab. Karena itu juga pertanyaan saya.
Sampai detik ini, saya juga masih tidak tau mengapa Tuhan membawa pulang bayi saya. Ketika orang bertanya, “Kok bisa?”, saya juga tidak bisa menjawab. Karena itu juga pertanyaan saya.
Tuhan tidak memberi saya pilihan. Ia
tidak bertanya, “Boleh tidak Kuambil
bayimu?”, dan well yeah... Ia juga
memang tidak harus bertanya. Tapi
setelah itu terjadi, Tuhan memberi
saya pilihan. Mau terus bertanya, “Kenapaaa?”, mengurung diri, depresi, galau meratapi, atau percaya
sekalipun saya tidak tau kenapa dan mungkin baru akan tau setelah
bertemu Dia muka dengan muka. Dan saya memilih yang kedua: stop
bertanya “Kenapa?”. Dan mulai bertanya, “Apa rencana-Mu Tuhan? Apa
yang harus kulakukan?”
Sebagai penutup, saya mau berbagi lirik dari lagu Better than I, lagu
yang menjadi soundtrack dari film Joseph The King of Dream.
I thought I did what’s right
I thought I had the answers
I thought I chose the surest road But that road brought me here
So I put up a fight
And told you how to help me Now just when I have given up The truth is coming clear
You know better than I
You know the way
I’ve let go the need to know why For you know better than I
If this has been a test
I cannot see the reason
But maybe knowing I don’t know Is part of getting through
I thought I did what’s right
I thought I had the answers
I thought I chose the surest road But that road brought me here
So I put up a fight
And told you how to help me Now just when I have given up The truth is coming clear
You know better than I
You know the way
I’ve let go the need to know why For you know better than I
If this has been a test
I cannot see the reason
But maybe knowing I don’t know Is part of getting through
I try to do what’s best
And faith has made it easy
To see the best thing I can do
Is put my trust in you
For You know better than I
You know the way
I’ve let go the need to know why For you know better than I
I saw one cloud and thought it was a sky I saw a bird and thought that I could follow
But it was you who taught that bird to fly
If I let you reach me will you teach me
For You know better than I You know the way
I’ve let go the need to know why For you know better than I
I saw one cloud and thought it was a sky I saw a bird and thought that I could follow
But it was you who taught that bird to fly
If I let you reach me will you teach me
For You know better than I You know the way
I’ve let go the need to know why
I’ll take what answers you supply
You know better than I
(lyrics By David Campbell)
Tentang penulis
Grace Suryani Halim.
A happy wife. Mother of two. Beloved daughter of Almighty God. Loves to read, write, learn, cook, bake, and talk.
Ci grace
ReplyDeleteTerima kasih sudah menuliskan ini
Terima kasih sudah mensharingkan ini
Saya punya teman.yg sedang mengalami kedukaan karena kehilangan putranya. Tidak punya kata2 untuk menguatkan dia. Puji Tuhan ada tulisan ini. Puji Tuhan dia terberkati dengan tulisan ini.
Tetap menulis ci
Thank you :)
DeleteMy tears drop when I read this..as a new member as a housewife, yang ingin sekali bisa segera hamil, setelah berharap telat hampir 3 minggu berharap akan positif, tetapi Tuhan berkehendak lain, masih negatif :)
ReplyDeletebut I'm sure He knows than I, terkadang rencana kita harapan kita tidak sejalan dengan kehendak Tuhan, memunculkan tanya, kenapa ya Tuhan?? Kok gini ya Tuhan ?? but ya Tuhan tahu dan paling tahu dan sangat tahu yg terbaik buat anak-anak Nya..tetap menulis ci Grace tetap bisa menjadi saluran berkat Tuhan dalam tulisan-tulisan mu, I'm so blessed baca buku n tulisan-tulisan ci Grace dari masa-masa single, pacaran and nikah :) banyak motivator hebat di luar sana tapi saya percaya sumber inspirasi terbaik adalah dari Alkitab yang bisa dituangkan dalam tulisan, spt tulisan cc
Tetap berteguh dan beriman dalam rencana Tuhan yah ^^
Delete