Saturday, August 8, 2015

Make Your Own Budget Plan!

by Elisabet Listiyani

Konon, ada 2 macam tipe orang di dunia ini, yaitu Spender (Pembelanja) dan Hoarder (Penimbun). Dua-duanya extreme, yang satu gila membelanjakan uang yang lainnya pelit banget, susah banget buat ngeluarin duit. Dan posisi kebanyakan kita somehow di antara 2 ekstrim ini.

Hoarder is different with saver.
Hoarder itu bisa dibilang orang pelit, sukanya menimbun uang. Dia susah banget ngeluarin uang bahkan ketika memang itu adalah kebutuhan. Seorang hoarder penuh ketakutan, takut masa depan, takut kalo ada apa-apa uang gak cukup, takut masa pensiun, dll. Seorang hoarder bisa kaya raya tapi gak bahagia di hatinya dan dia tidak pernah merasa cukup.

Spender is total opposite of Hoarder
Spender membelanjakan uangnya lebih daripada kapasitasnya. Biasanya tipe inilah yang sering terjerat utang karena selalu lebih besar pasak daripada tiang. Seorang Spender bisa kelihatan kaya tapi terlilit utang. And nothing can satisfy their desire of spending the money!

So, tipe yg mana nih kamu?
Setiap dari kita punya kecenderungan either as a Hoarder or a Spender. Gimana kalo kita seorang Spender sedangkan pasangan kita seorang Hoarder? Ato sebaliknya? Banyak pertengkaran terjadi antara pasangan karena perbedaan value dan kecenderungan ini.

Jadi gimana dong solusinya?
What we need is to balance this tendency. One way of doing this is to make a budget! Your personal budget if you are single and family budget if you are married. By having a budget, it can loosen up the hoarder to enjoy God's blessing. But also help a spender to plan and control the spending and resist impulsive buying!


   Tips for making a monthly budget:   

1. How much you earn and spend?
Mulailah mencatat penghasilan kamu tiap bulan, entah itu uang jajan dari ortu, gaji bulanan, hasil part-time, dll. Yang kedua adalah mengetahui sebenarnya berapa banyak sih pengeluaran kita? Dan buat apa aja uang itu kita belanjakan? Cara tahunya adalah dengan mencatat semua pengeluaran kita setiap hari/minggu. Dari situ kita tahu, berapa sebenarnya pengeluaran kita dan ke mana perginya uang kita.

2. Categorize your spending
Dalam membuat budget, kategorikan pengeluaran kita dalam beberapa pos. Pos-pos yang umum dalam budget:
a. Tithing / Perpuluhan
b. Saving /Tabungan
c. Persembahan
d. Housing (sewa atau cicilan)
e. Transportasi (biaya angkutan umu/bensin/biaya parkir dll)
f. Mobil dan kendaraan lain (cicilan dan biaya pemeliharaan lain)
g. Biaya pendidikan anak-anak
h. Groceries
i. Eating out for fun/entertainment (books, movies, salon, etc)
j. Personal hygiene
k. Shopping (Clothes, bags, make-up, etc)
l. Membership (gym, golf club, etc)
m. Gifts
n. Saving for parents, etc

Dengan mempunyai pos-pos ini, kita bisa fleksibel mengatur budget untuk setiap pos-nya. Misalkan, kita membeli mobil baru sehingga pos cicilan mobil bertambah, mungkin itu berarti kita mengurangi budget menabung and also give up our gym membership.

3. How if our expense is bigger than our income?
Setelah membuat budget dari pengeluaran-pengeluaran, akan terlihat apakah pengeluaran kita lebih kecil ato lebih besar daripada pendapatan. Nah, gimana kalo pengeluaran lebih besar dari pendapatan? Ada 2 cara untuk menyelesaikan masalah ini:

a. Increase your income
Jika memang kita mempunyai banyak pengeluaran, carilah cara untuk menambah penghasilan Anda. If there is any chance, untuk menambah penghasilan usahakanlah itu! Penghasilan tambahan bisa dari jualan di facebook, memberikan les (private lesson) ke anak-anak SD/SMP/SMA, membantu pekerjaan admin di kantor orang tua kita, dll. Atau bisa juga untuk mencari kesempatan yang lebih bagus di perusahaan lain, carilah info-info tentang pekerjaan yang berhubungan dengan kualifikasi kamu.

b. Reduce your expense
Selain menambah penghasilan, solusi lain adalah dengan mengurangi pengeluaran kita. Bagian ini bisa menjadi cukup menyakitkan dan mungkin memerlukan pengorbanan besar – tergantung dari seberapa besar expense that you need to cut. Cut your expense may start from small things like stop eating out, stop your gym membership, stop buying pricey shampoo, etc. But when things are going very bad, often we need to have radical changes. Which means maybe you need to sell your car and start using public transportation. Or sell your house and find more modest house with less monthly payment.

4. First give to God, second to you and your family
Ingat selalu untuk memberikan ke Tuhan yang pertama dari segala penghasilan kita. Ketika mendapat gaji, biasakan diri untuk pertama-tama memberi perpuluhan dan persembahan kasih kita pada Tuhan.

"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka
lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." (Amsal 3:9-10).

Prinsip yang kedua, setelah memberi apa yang menjadi bagian Tuhan, menabunglah! Banyak orang mengira menabung adalah ‘sisa dari pengeluaran’. Kalo pake prinsip ini, kadang bisa nabung kadang gak bisa nabung, tergantung pengeluaran bulan ini. Ini bisa membuat keuangan kita di masa depan tidak stabil dan rencana-rencana masa depan kita sulit tercapai.

So, make it your habit to directly aside your money for saving in the beginning of the month!
Jadi bagaimana? Tertarik untuk mulai membuat budget pribadi kalian? Mulai sama-sama yuk! Happy Budgeting!

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^