Sudah pertengahan
bulan Maret dan baru ada satu postingan di blog tersayang ini. Pheeewww,
emang lumayan sibuk sih di awal bulan kemarin. Dua minggu
berturut-turut bolak balik Jakarta - Manado. Ternyata Manado itu bagus
loooh, begitu nyampe langsung ngerasa at home banget disana. Trus amazed banget pas ngeliat Monumen Yesus Memberkati. So big, so white, so impressive! Langsung ngebayangin saat Tuhan Yesus datang kedua kali, mungkin juga kaya gitu yah feelnya, trus masih ditambah cahaya bersinar-sinar penuh kemuliaan, hehehe...
Agak blur, soalnya pake bb dan ngelawan cahaya pulak, | >,< |
Patung
ini dibikin sama Ir. Ciputra, salah satu pengusaha sukses kita. Fyi,
patung ini adalah patung Yesus tertinggi kedua di dunia setelah patung
Yesus di Brazil. Tingginya 30 meter dan dibangun diatas ketinggian 242
meter dari permukaan laut, dengan ketinggian 20 derajat (weeww, jadi
kaya Yesus terbang^^). Sebagai pengusaha yang bergerak di bidang
properti, yang udah bikin banyak bangunan dan landmark di Indonesia,
membuat patung Yesus ini adalah cara Pak Ci untuk melayani Tuhan.
Mengutip kata-kata Pak Ci tentang Monumen Tuhan Yesus memberkati ini,
"Ini merupakan tanda ungkapan cinta kasih yang paling dalam kepada
Tuhan."
Tiba-tiba jadi inget jaman Musa, waktu Tuhan kasih talenta kepada orang-orang tertentu seperti Bezaleel bin Uri bin Hur dan Aholiab bin Ahisamakh sehingga mereka cakap mengerjakan segala macam pekerjaan pertukangan untuk Bait Suci (Keluaran 35:30-35). Dikatakan mereka dipenuhi dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu. Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.
Tiba-tiba jadi inget jaman Musa, waktu Tuhan kasih talenta kepada orang-orang tertentu seperti Bezaleel bin Uri bin Hur dan Aholiab bin Ahisamakh sehingga mereka cakap mengerjakan segala macam pekerjaan pertukangan untuk Bait Suci (Keluaran 35:30-35). Dikatakan mereka dipenuhi dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu. Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.
So, siapa bilang melayani Tuhan cuma bisa dengan jadi full timer
di gereja yang kerjaannya khotbah atau nyanyi di mimbar. Huehehe, ya
ngga lah, menjadi profesional di berbagai bidang itu juga pelayanan. Mau
jadi arsitek, penulis, bisnisman, pegawai negeri, penjahit atau apapun,
itu adalah kesempatan buat melayani Tuhan. Aku lagi ngebayangin ada
satu gedung yang dibuat oleh arsitek Kristen yang secara filosofis penuh
dengan Christian values (haha, kaya gimana tuh :p) Mungkin kalau
bentuknya buku tuh kaya cerita Narnia-nya C.S. Lewis. Disana kita bisa
lihat banyak hal soal kekristenan. Atau mungkin ada perancang busana
Kristen bikin motif batik yang terinspirasi dari kisah-kisah Alkitab,
mungkin batik bermotif 5 roti dan 2 ikan, atau motif buah-buah badam,
atau motif kubur terbuka, hahaha... Mmm, apa lagi ya, mungkin seorang
koki yang ngasi nama masakan kreasinya dengan parafrase dari Alkitab,
misal hidangan "terbang di tengah badai" which is bebek goreng
dimasak pake sambel pete super pedes, atau minuman "tenanglah hai
jiwaku" which is wedang jahe anget dengan kayu manis dan lemon,
huehehehe... menenangkan banget kan? :p *kebanyakan liat masterchef nih*
Intinya, apapun profesi kita, kita tetap bisa melayani Tuhan. Tapi bukan berarti untuk melayani Tuhan juga kita harus bikin produk "Kristen" tertentu. Itu cuma option. Yang jelas, ketika kita, dalam dan dengan profesi kita, melakukan hal-hal yang memuliakan Tuhan, big or small, itulah pelayanan kita kepada Tuhan. Salah satunya, dengan menjaga integritas kita sebagai seorang anak Allah dan membuat dampak apapun profesi kita.
Intinya, apapun profesi kita, kita tetap bisa melayani Tuhan. Tapi bukan berarti untuk melayani Tuhan juga kita harus bikin produk "Kristen" tertentu. Itu cuma option. Yang jelas, ketika kita, dalam dan dengan profesi kita, melakukan hal-hal yang memuliakan Tuhan, big or small, itulah pelayanan kita kepada Tuhan. Salah satunya, dengan menjaga integritas kita sebagai seorang anak Allah dan membuat dampak apapun profesi kita.
Selamat melayani Tuhan dengan profesi ^^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mekar A. Pradipta
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^