Lagu
yang termasuk kategori bersejarah buat aku, salah satunya, adalah
"Jadikan Aku Indah". Lagu ini mengingatkan aku pada waktu aku lahir
baru, delapan tahun yang lalu. Waktu itu, aku yang tidak tahu banyak
soal lagu rohani, tiba-tiba jatuh cinta dengan lagu ini waktu pertama
kali mendengarnya di persekutuan remaja gereja.
Hidup
kita ini memang proses untuk menjadi indah di hadapanNya. Untuk
dibentuk, untuk disempurnakan, semakin serupa dengan Allah. Ia adalah
penjunan dan kita tanah liatnya. ia akan mengikis apa yang tidak tepat.
Membuang apa yang tidak seharusnya. Meremukkan apa yang salah.
Kalau
kita adalah tanah liat, kita diremukkan. Kalau kita adalah emas, kita
dibakar di dalam api. Kalau kita adalah kerang, ada kerikil yang harus
kita telan. Dan rasanya sangat tidak nyaman...
Aku
membayangkan itu seperti Tuhan sedang melakukan operasi, bisa kecil,
bisa besar. Kalau itu kecil, mungkin itu seperti proses facial, hanya
beberapa buah jerawat, sedikit rasa sakit dan selesai! Tapi bagaimana
kalau yang dioperasi adalah sebuah tumor??? Tuhan akan membedah
bagian-bagian yang paling tersembunyi, menyayat, mengiris atau memotong
beberapa bagian diri kita yang paling peka. Dan setahuku, di ruang
bedah Tuhan tidak dipakai obat bius...
Tidak
semua orang sanggup menjadi lembut di bawah tangan kuat kuasa Tuhan
yang sedang membentuk kita. Ada yang justru menjadi keras dan bahkan
meloncat keluar dari ruang operasi Tuhan. Well, mereka punya alasan,
operasi Tuhan sering sekali sangat menyakitkan.
Tapi
itu harus. Kadang yang diperlukan hanya bertahan sebentar sampai semua
proses itu selesai. Of course, diiringi dengan sikap rendah hati dan mau
belajar. Belajar memberi respon yang benar pada setiap tindakan Tuhan.
Aku
hanya berpikir bahwa Tuhan itu ahli bedah yang bisa dipercaya. Ia tidak
pernah salah mendiagnosa. Ia tidak pernah salah memberi tindakan. Ia
memang tidak senang melihat kita menderita, tapi Ia menguatkan dirinya,
mengijinkan kita menderita sebentar demi kebaikan kita. Dan kupikir,
waktu kita mengerang kesakitan selama proses operasi itu, ia selalu siap
dengan tissue untuk menghapus keringat dan air mata kita. Ia juga
selalu siap dengan kata-kata semangat agar kita bisa bertahan.
Kita
ada di tangan yang tepat. Kita ada di ruangan yang tepat. Kita ada di
proses yang tepat. Ikuti saja sampai operasinya selesai. Lalu lihatlah
hasil operasi Tuhan. Betapa berbedanya kita, betapa indah kita kemudian!
"Tulisan
yang sebenarnya dibuat untuk menyemangati diri sendiri agar tetap
bertahan di ruang operasi Tuhan seberapapun sakitnya. Semuanya untuk
kebaikan :)"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mekar A. Pradipta
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^