Dengan penglihatan
gw yang memiliki minus dan silinder , membuat gue klo gak pake
bantuan kacamata / lensa kontak (softlens),
bener2 ga bisa melihat dengan jelas. Apalagi buat gue yang sudah
biasa pake softlens
,kalau sudah lepas atau gak pake kacamata, bener-benar ga nyaman,
nyari barang susah buat ketemu. Seperti orang "bodoh" klo
dilihat sama orang normal kasarnya. Mau nyari barang apa juga susah
nemu, tapi dengan bantuan softlens
/ kacamata,
menolong gue untuk bisa melihat segalanya dengan jelas tanpa
burem-burem.
Gue jadi berpikir ,
mata gue yang tidak normal ini, seperti kehidupan
kita tanpa Tuhan dan kebenaranNya.
Tanpa kebenaran Tuhan,kita tidak dapat melihat kehidupan ini dengan
sempurna, burem, atau samar-samar.
Sebelum mengetahui
kalau mata gue itu ternyata tidak normal, gue kalau nonton TV deket
banget, kalau baca buku juga deket banget, klo di say
hello /
senyum-in sama orang dari jauh gak bakal ngeh, disangkaian gue
sombong, padahal karena mata gue tidak normal dan memiliki
jarak
pandang terbatas. Gue juga berpikir tidak ada yang salah dengan mata
gue, beranggapan jarak pandang penglihatan orang lain juga kaya gue.
Pas di periksa, baru deh ketahuan ternyata eng ing eng, mat ague ada
minus, pantes aja kelakuan gue gak normal klo berhubungan dengan
penglihatan..hahaha..
Kalau udah minus 3
kaya sekarang, mana yang mata, idung , mulut bentuknya dari jarak
pandang tertentu udah ga tau bentuk pasti nya..hahaha.. Teman-teman
yang minus / silinder / plus pasti ngerti deh, ya kan?
Begitu juga dengan
setiap kita sebelum mendengar injil kebenaran Firman Tuhan, Merasa
hidup kita tidak ada yang salah, normal-normal aja. Tidak
da yang perlu diperbaiki, perlu berubah. Cenderung menuntut yang
diluar kita yang harus diubah, bukan diri kita.
Setelah bertobat,
mengenal, memahami dan mengalami kebenaran firman Tuhan itu, baru
gue mengetahui dam menyadari posisi gue yang sebenarnya dihadapan
Tuhan, ada dosa yang telah membuat gue terpisah dengan Allah. Karena
dosa inilah, hidup gue menjadi tidak normal atau tidak menjadi yang
seharusnya seperti yang Tuhan rancangkan.
KebenaranNya
sungguh-sungguh membuat cara pandang gue berubah dalam melihat
kehidupan dan segala hal yang ada di dalamnya. Tidak seperti
sebelumnya yang tidak sadar kalau gue itu terbelenggu dosa, punya
kepahitan, dan penyakit rohani lain. Tapi lewat kebenaran Tuhan itu
sungguh membuat mata gue terbuka tentang keadaan rohani gue yang
sebenarny dan sungguh membebaskan / memerdekakan kehidupan gue yang
ternyata dibelenggu oleh dunia / dosa.
Setelah kita
menerima kebenaran firman Tuhan, pikiran kita seperti terbuka,
seperti penglihatan mata gue yang tidak normal yang diberikan solusi
untuk menggunakan kacamata untuk membantu penglihatan. Begitu juga
dengan injil kebenaran firman Tuhan sebagai alat/solusi untuk melihat
kehidupan ini .
Buat gue yang sudah
mengetahui mata gue tidak normal dan terbiasa pake kacamata /
softlens, sekali gak pake kan ga nyaman. Seperti itu juga, kalau
kita sudah mengenal kebenaran dan biasa menghidupinya, jika tidak
menggunakan kebenaran pasti gimana gitu, ya kan?
Tanpa kebenaran
Tuhan kita hanya hidup berfokus pada diri sendiri, mengikuti
keinginan daging kita. Maka dari itu kita perlu
Tuhan dan kebenaran firman Tuhan sebagai "kacamata",
membantu kita melihat untuk menjalani arah kehidupan, dengan jelas,
terarah, bertujuan. Bukan sia-sia.
Kebenaran Firman
mengatakan, bahwa manusia berdosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah (Roma 3:23). Tetapi Tuhan memberi penyalamat, melalui Yesus
Kristus, Rom
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma
karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Rom 3:25
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena
iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi
dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Banyak yang tidak
mengetahui akan kebenaran ini, beranggapan bahwa hidup tidak ada
jaminan bahwa kita bisa selamat. Semua serba tidak ada kepastian.
Berpikir memang hidup kita di dunia ya gitu-gitu aja, jalanin aja,
dinikmati seasik-asiknya suka-suka lo aja caranya, yang penting
happy. Hanya sebatas tau, bahwa kita ini berdosa, dan tidak layak
datang ke Tuhan. Padahal kebenaran firman Tuhan mengatakan bahwa
Yesus Kristus ditentukan menjadi "pendamai" antara kita
dengan Allah.
Lewat kutipan
kebenaran Firman Tuhan diatas, kita jadi mengetahui bahwa walaupun
kita memang berdosa, tidak layak datang kepada Tuhan, Tuhan Allah
yang setia tetap memberi jalan keselamatan supaya kita tidak binasa,
yaitu lewat jalan Yesus Kristus. Dia masih memberikan kita kesempatan
kepada kita.
Mendengar /
mengetahui pertama kali tentang kebenaran di atas, membuat hidup kita
lebih berpengharapan dan jelas. Dan masih banyak kebenaran lain
lagi dalam alkitab yang menolong kita untuk melihat kehidupan ini
dengan jelas. Kebenaran firman Tuhan menuntut hidup kita, lewat
kebenaran firman Tuhan kita juga jadi mengetahui mengapa Tuhan
menciptakan kita, seperti apa kita diciptakan, apa tujuan kita
diciptakan, ke arah mana kita menjalani hidup, apa yang harus kita
lakukan dalam kehidupan, apa itu dosa, apa yang berkenan kepada
Tuhan, dan kebenaran-kebenaran tentang hidup lainnya.
Semua itu Tuhan
sediakan untuk menuntun hidup kita. Dia tidak meninggalkan kita sejak
kejatuhan Adam dan Hawa , tapi Dia memberikan kebenaran Firman Tuhan
sebagai "kacamata" bagi kita yang sudah tidak ‘normal’
karena dosa.
Yohanes 8:32
"maka kalian akan mengenal Allah yang benar, dan oleh karena itu
kalian akan dibebaskan" (BIS)
2Timotius 3:16
Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna
untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang
salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah
(BIS)
Sekarang tinggal
bagian kita memilih,
Maukah kita
menggunakan "kacamata" yang Tuhan berikan untuk membantu
kita hidup di dunia ini dan tetap terus menggunakan "kacamata"
itu ? Terserah orang mengaggap kita aneh menggunakan "kacamata"
itu, tapi sesungguhnya kita butuh "kacamata" itu, karena
memang kita sudah tidak "normal" karena dosa.
Atau ya cuek aja,
tidak mau tau kondisi kita seberapa normal menurut Tuhan dan tidak
mau menerima bantuan Tuhan dalam menjalani hidup ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tentang penulis
Felisia Devi
A woman who lives in His grace. Likes simple things, travel, adventure, and nature. Loves reading and writing.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^