by Felisia Devi
Lagi
ngobrol-ngobrol sama ade gue sambil mengecek apa yang dia pelajari.
Dia
buka catetan-catetan dia, salah satunya kertas HVS yang sudah dia
tulis and she
said
:
"Ce
,gue mah kalau nulis di kertas HVS yang tidak da garisnya, tulisannya
bisa tiba-tiba naik, ga lurus"
Emang
iya emang juga sering banget begitu , kalau nulis dikertas kosong
hasilnya jarang banget bisa rapi. Biar udah ada niat mau rapi, yakin
bisa rapi and ga naik, tapi tanpa sadar pasti melenceng, gak lurus,
naik turun. Kalau mau pasti agak rapi, pasti gue garisin tipis-tipis
pake pensil, udah selesai gw apus lagi garisnya.hehehe
Dari percakapan singkat sama dede gue itu, Tuhan ingatkan dan ajarkan gue sesuatu dalam hidup gue tentang garis (aturan) . Gue melihat kadang kebenaran Tuhan, apa yang Tuhan mau itu susah banget dilakuin, dan butuh mematikan diri untuk bisa sanggup melakukan, seakan-akan mengekang gue. Tapi setelah diajar Tuhan lewat hal ini, pandangan gue tentang Taurat, kebenaran dan kehendak Tuhan itu jadi berbeda.
Garis
: Batasan., atau aturan-aturan yang Tuhan kasih, bukan untuk
membatasi hidup gue, tetapi justru untuk kebaikan gue. Tapi intinya
kehendak dan kebenaranNya yang Dia kasih agar tidak melenceng, supaya
gue tetep terarah pada tujuan, lurus, fokus sesuai rancanganNya.
Garis
, batasan, aturan, standard, atau panduan untuk memastikan hidup gue
tetap dalam track Tuhan ,yang ujung-ujungnya finishing
well.
Tentang penulis
Felisia Devi
A woman who lives in His grace. Likes simple things, travel, adventure, and nature. Loves reading and writing.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^