by Felisia Devi
Hampir
setiap wanita suka dengan Wedding Day,
punya mimpi sendiri tentang hari pernikahan mereka. Untuk pria gak
tau deh pemikiran mereka suka juga dengan wedding day seperti kita,
entah bagaimana pemikiran tentang wedding day. Gue pribadi (diluar
standard / budaya yang
memang menginginkan pernikahan) suka dengan wedding day, karena
beberapa hal :
Pertama,
karena wedding day
biasa identik dengan warna putih, melambangkan suci, kudus, bersih.
Kedua,
melambangkan kebahagiaan, sukacita. Belum pernah ketemu penganten
yang cemberut selama hari pernikahannya. Gue aja selama beberapa kali
jadi brides maid, bisa
ngerasain kebahagiaan mereka.
Trus,
setiap bride, biasanya
WAH, lebih cantik dari hari-hari lainnya.
Pernikahan
itu mengubah status dan kehidupan seseorang.
Tentu
kalian juga pasti punya mimpi sendiri dengan hari pernikahan kan? Gue
sendiri gak pernah bosen deh liat foto-foto wedding day orang
lain.
Tapi mungkin ada yang bertanya, “kapan
gue married nya ya? pasangan aja belum ada” atau
merasa pasangan yang sekarang gak meyakinkan untuk mengajak menikah
atau dengan kata lain belum jelas hubungannya mau dibawa kemana.
Gue,
termasuk pernah bertanya pertanyaan yang pertama. Tapi Tuhan kasih
tau kebenaranNya yang membuat gue tenang, kalau gue juga pasti akan
mengalami wedding day
itu suatu hari. Karena setiap kita orang percaya (lahir baru) yang
menjadi bagian tubuh Kristus, pada akhirnya pasti akan mengalami
Wedding Day, malahan
pernikahan yang paling WAH, megah, spektakuler sepanjang sejarah di
jagad raya ini
Yesaya
54:5
Sebab
yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta
alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah
Israel,
Ia disebut Allah seluruh bumi.
Hos
2-18
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam
keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang
Mat
9:15
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah
sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu
bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari
mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Wahyu
19: 9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Yaitu
pernikahan kita (gereja-Nya) dengan Kristus. The
groom is Christ and the bride is me (us)
setiap kita orang percaya!
Trus nih, tau donk gimana
persiapan orang married, cuma untuk pesta sehari, suka duka nya kaya
apa, rempong, pusingnya bisa setahuan lebih. Emang sih gue belum
pernah mengurusi hari pernikahan gue sendiri, cuma gue yang udah
pernah sedikit bantu udah ketepa serius dan rempongnya mereka,
apalagi si bridenya.Tapi pernah gak memikirkan atau
menyiapkan diri untuk pernikahan kita nanti di akhir zaman? Gue sebut
itu pernikahan sempurna (perfect wedding),
karena groomNya
Kristus (holy,
pribadi paling perfect)
dan kita mempelaiNya juga akan disempurnakan
serupa dengan Kristus.
Fil
3:20-21
Karena
kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan
mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya
yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu
kepada diri-Nya.
Apakah
kita sudah mempersiapkan diri untuk perfect
wedding ini , untuk 'layak' jadi
mempelaiNya?
Ingat cerita perumpamaan 5 gadis bodoh dan 5
gadis bijaksana dalam menantikan datangnya Mempelai ? Kita yang mana
kira2, penuh persiapan atau cuek2 aja karena berpikir
gak tau Tuhan dateng kapan palingan masih lama, nikmati hidup
aja.
Kristus itu pribadi yang sempurna
dan untuk menjadi mempelai / pasanganNya, logikanya harus berstandar
tinggi juga. Masa kita hidup di dunia adalah kesempatan masa untuk
mempersiapkan diri kita menjadi mempelai Kristus. Inget ya your
Groom is Christ, perfect, holy. Jadi kalian
tau harus bagaimana untuk memang cocok menjadi brideNya.
Gue
pribadi belajar untuk tidak berpikir 'pendek' hanya sebatas menikah
di bumi. Tapi berpikir jauh , beda dari orang dunia yang tidak tau
kebenaran yang hanya sampe pada pernikahan dunia. Penantian gue bukan
sekedar menunggu pangeran berkuda putih yang melamar gue memboyong
dan hapily ever after (dongeng abis, hahah), tapi penantian gue
adalah Kristus, mengarahkan pikiran pada hal yang lebih jauh dimana
Kristus ada.
Kol
3:1-2 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan
Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di
sebelah kanan Allah.Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di
bumi.
My
Groom is the perfect groom, always
watches over me, protects me, leads me, cares for me,
mengasihi gue , keeps contact with me and does the best for me. Dan jika gue menikah nanti
dengan seorang pria di dunia ini, pria itu harus mempunyai perefleksi
my perfect groom
(mencerminkan karakter kristus). And my Perfect Groom said : "Yes,
he is the one. Your partner, who will help you prepare for our perfect wedding.
He is one of the men with my reflection, karena dia mau belajar menjadi
serupa dengan Ku"
Tentang penulis
Felisia Devi
A woman who lives in His grace. Likes simple things, travel, adventure, and nature. Loves reading and writing.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^