Saturday, April 26, 2014

Belajar dari kertas


by Felisia Devi
Lagi ngobrol-ngobrol sama ade gue sambil mengecek apa yang dia pelajari.
Dia buka catetan-catetan dia, salah satunya kertas HVS yang sudah dia tulis and she said :

"Ce ,gue mah kalau nulis di kertas HVS yang tidak da garisnya, tulisannya bisa tiba-tiba naik, ga lurus"
Emang iya emang juga sering banget begitu , kalau nulis dikertas kosong hasilnya jarang banget bisa rapi. Biar udah ada niat mau rapi, yakin bisa rapi and ga naik, tapi tanpa sadar pasti melenceng, gak lurus, naik turun. Kalau mau pasti agak rapi, pasti gue garisin tipis-tipis pake pensil, udah selesai gw apus lagi garisnya.hehehe



Dari percakapan singkat sama dede gue itu, Tuhan ingatkan dan ajarkan gue sesuatu dalam hidup gue tentang garis (aturan) . Gue melihat kadang kebenaran Tuhan, apa yang Tuhan mau itu susah banget dilakuin, dan butuh mematikan diri untuk bisa sanggup melakukan, seakan-akan mengekang gue. Tapi setelah diajar Tuhan lewat hal ini, pandangan gue tentang Taurat, kebenaran dan kehendak Tuhan itu jadi berbeda.


Garis : Batasan., atau aturan-aturan yang Tuhan kasih, bukan untuk membatasi hidup gue, tetapi justru untuk kebaikan gue. Tapi intinya kehendak dan kebenaranNya yang Dia kasih agar tidak melenceng, supaya gue tetep terarah pada tujuan, lurus, fokus sesuai rancanganNya.

Garis , batasan, aturan, standard, atau panduan untuk memastikan hidup gue tetap dalam track Tuhan ,yang ujung-ujungnya finishing well.




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang penulis








Felisia Devi 

A woman who lives in His grace. Likes simple things, travel, adventure, and nature. Loves reading and writing.  



Thursday, April 17, 2014

Pohon Ara dan Salib Kristus


by Sarah Eliana



Zakheus ... orang pendek, kecil betul dia ... Teman - teman tau lagu ini gak? Ini lagu sekolah minggu waktu gw kecil dulu. Cerita Zakheus memang udah sering kita dengar dari jaman sekolah minggu ... kita udah hafal ceritanya. Zakheus yg pendek mau melihat Tuhan Yesus, tapi gak bisa karena terlalu ramai orang yg juga mau melihat Yesus. Jadi, Zakheus memanjat pohon ara. Huebat! Waktu Tuhan Yesus lewat di bawah pohon ara, Ia menengok ke atas, dan mengajak Zakheus turun karena Ia mau ke rumahnya. Wuih ... hebat euy! 

Maka berlarilah Zakheus mendahului banyak orang, 
lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Lukas 19 : 4

Tuesday, April 8, 2014

Kacamata Tuhan

by Felisia Devi
Dengan penglihatan gw yang memiliki minus dan silinder , membuat gue klo gak pake bantuan kacamata / lensa kontak (softlens), bener2 ga bisa melihat dengan jelas. Apalagi buat gue yang sudah biasa pake softlens ,kalau sudah lepas atau gak pake kacamata, bener-benar ga nyaman, nyari barang susah buat ketemu. Seperti orang "bodoh" klo dilihat sama orang normal kasarnya. Mau nyari barang apa juga susah nemu, tapi dengan bantuan softlens / kacamata, menolong gue untuk bisa melihat segalanya dengan jelas tanpa burem-burem.

Gue jadi berpikir , mata gue yang tidak normal ini, seperti kehidupan kita tanpa Tuhan dan kebenaranNya. Tanpa kebenaran Tuhan,kita tidak dapat melihat kehidupan ini dengan sempurna, burem, atau samar-samar.

Thursday, April 3, 2014

Retreat yuk!!!

Teman - teman, 

Majalah Pearl edisi April - Mei sudah terbit lho! :) Kalau teman -teman sudah buka - buka lembaran Majalah Pearl April - Mei ini, pasti teman - teman melihat pengumuman di halaman 81 -82. Yes? :) 

Well, ladies, we are VERY excitedto announced to you that on the 8th - 10th August, Majalah Pearl akan mengadakan retreat perdana!!! 



Ya, tema retreat perdana ini adalah "Come away with Me" :) Kami ingin mengajak para peserta untuk bersama - sama fokus dan menikmati waktu bersama Tuhan. Retreat ini sifatnya lebih 'relax' dibanding retreat - retreat yang mungkin teman - teman hadiri selama ini. Akan ada banyak waktu yang disediakan untuk para peserta untuk menikmati quality time bersama Yesus, untuk duduk dekat kakiNya, dan membangun hubungan yang indah dan intim denganNya. 

Perlu teman - teman ketahui, kami menyediakan tempat terbatas untuk retreat ini. Hanya 50 space yang disediakan! Begitu jumlah peserta mencapai 50, maka pendaftaran akan kami tutup. Jadi teman - teman, kalau kamu berminat ikut retreat ini, mari daftar sekarang juga!!! :) Berikut detail - detail lebih lanjut: 

Tanggal:                             Jumat - Minggu, 8 - 10 Agustus 2014
Tempat:                              Sawangan Golf, Hotel, & Resort, Depok.
Biaya:                                Rp. 500,000 (sudah termasuk transportasi, akomodasi, 3 X meals dan 2 X  
                                          snacks per hari, dan buku acara)
Pembicara:                         Nelly Handrianto & Gideon
Deadline pendaftaran:     30 Juni 2014 (tapi ingat teman2, ini first come first serve basis. Jadi begitu jumlah peserta mencapai 50 orang, maka pendaftaran akan kami tutup). 

Teman - teman yang bertanya - tanya ttg hari kerja dll, berikut beberapa informasi. Tanggal 8 Agustus  adalah hari Jumat dan bukan hari libur. Tapi, kalau teman - teman kerja pada hari Jumat tersebut, jangan bingung. Kita berkumpul di tempat yang telah ditentukan (kemungkinan besar di daerah Jakarta Barat) pada jam 6 sore WIB. Jadi mudah - mudahan teman2 punya waktu utk bertemu di tempat dan pada waktu yang telah ditentukan :) Kita kembali ke Jakarta pada hari Minggu, 10 Agustus 2014 pada jam 13:00 WIB dari Sawangan Depok. Tiba di Jakarta sekitar pukul 15:00 - 16:00 (tergantung kemacetan jalan tol dan jalan raya).
 
Saat ini kami sedang dalam proses membuat buku acara yang nantinya akan kami upload ke blog ini supaya teman - teman bisa melihat seperti apa acara retreat ini. :) 

Jika teman - teman memiliki pertanyaan, silakan tinggalkan comment di bawah ini, atau layangkan email ke majalahpearl(at)gmail.com. 

Untuk mendaftar, gunakan satu dari dua cara berikut: 
1. click DI SINI dan isi formulir yang disediakan, atau
2. kirimkan email ke majalahpearl(at)gmail.com dengan subject "pendaftaran retreat". Mohon cantumkan nama lengkap, tanggal lahir, alamat, dan no. telp yang dapat dihubungi. 

Setelah teman2 mendaftar, kami akan menghubungi teman2 melalui email dalam waktu 48 jam. Jika kami tidak menghubungi kamu dalam waktu 48 jam, tolong email kami lagi. :) 

Mari, ajak teman - teman kamu beramai - ramai ikut retreat perdana Majalah Pearl dan nikmati waktu berkualitas bersama Tuhan Yesus dan belajar dekat kakiNya bersama sesama wanita - wanita Allah lainnya :) 

Tuesday, April 1, 2014

Mendoakan yang sudah punya pacar ...



by Grace Suryani

Tadi siang pas lagi makan en ngobrol bareng temen-temen gue, ada seorang temen yang tanya, "Boleh ngga doain ce yang sudah punya pacar?"

:I *hemmm... *Gue sempet mikir bentar* trus gue bilang, "Ngga boleh."

"Kenapa? Kan suruh berdoa buat calon pasangan idup?"

Mungkin itu juga yang ada di pikiran loe orang. Kenapa ngga boleh? Kan bagus berdoa buat org laen?!!?

Masalahnya begini guys, kita itu suka kurang sadar dengan kuasa doa. Doa itu ya SANGAT BERKUASA. Serius. Beberapa fakta tentang kuasa doa yang gue pelajari:
1. You can't hate org yg loe doain
So makanya kalo benci sama orang, sebel, kepahitan, obatnya satu. Berdoa buat dia SETIAP HARI. Dijamin ngga bisa lama-lama benci sama dia. Karena berdoa itu membuat kita peduli dengan org itu!

2. Loe akan lebih peduli sama org yg loe doain
Kalo loe baru mendoakan seseorang, orang itu akan suka seliweran di dalam hati loe. Lagi masak, eh kepikir dia. Lagi jalan-jalan, eh inget dia. Kalo doanya sepenuh hati ya guys, itu pasti begitu. :p Ini gue lagi mendoakan 2 org yg gue sayang supaya mereka terima Yesus. Wah itu seharian gue bisa inget mereka lebih dari 10 kali!! En yah buat gue itu bagus, krn gue lagi bener-bener doain mereka supaya mereka terima Yesus!! :p

Karena itu guys, kalo loe dah tau org itu sudah ada yang punya, en loe masih doain dia ... jangan harap bisa lupa!! Soalnya semakin loe doain, semakin loe akan inget, semakin loe bakal peduli sama dia.

Trus gimana donks? Yah kalo org itu udah ada yang punya DON'T EVER CONSIDER HIM/HER! Do NOT EVEN CONSIDER.

"Loh, kan bisa aja dia jodoh gue?!"

Iya bisa aja, tapi saat ini selama dia masih terikat dalam suatu komitmen, don't ever consider that person. Kalo emank bener he's the one, Tuhan yang akan buka jalan dengan cara-NYA dan waktu-NYA.

Inget ini bae2. Tuhan tidak akan berkenan dengan orang yang tidak menghargai suatu perjanjian. Memang pacaran itu bukan ikatan yang sekuat pernikahan. Pacaran bisa dibatalkan. Tapi... kalo seseorang ketika masih pacaran saja tidak bisa menghargai komitmennya sendiri atau memandang rendah komitmen org laen (sehingga dia berani jadi orang ketiga dengan alasan apapun mulai dari paling duniawi sampe paling rohani), semestinya kita tau, dia orang yang semacem apa.

Kalo kita liat silsilah Tuhan Yesus ada 1 bagian yang menarik:

"Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria."
(Matius 1:6)

Di dalam silsilah Tuhan Yesus, ada 5 orang wanita yang disebut, Tamar, Rahab, Rut, Batsyeba dan Maria. Yang menarik khusus untuk Batsyeba, ia disebut sebagai istri Uria. Kalo dalam bhs inggrisnya tulisannya begini neh,

"Bathsheba who had been the wife of Uriah", artinya Batsyeba yang dulu adalah istri Uria. Kenapa namanya Uria ampe dibawa2? Well, menurut gue Tuhan pengen kasih tau bahwa di mata-Nya, perselingkuhan itu dosa yang menyedihkan hati Tuhan. Of course ketika Daud sungguh-sungguh bertobat, Tuhan mengampuni.Gue percaya Tuhan menghapus dosa Daud, tapi tidak konsekuensi dosanya.

Tapi Daud tetap harus membayar mahal apa yang dia buat. Bahkan aib itu tertulis di silsilah Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tuhan itu Tuhan yang sangat menghargai komitmen. Tuhan itu Tuhan yang SANGAT MENGHORMATI pernikahan. Karena itu, kalo kita ingin hubungan yang memuliakan Tuhan, kita harus memulai dengan BENAR.

Kalo ce/co yang kita taksir sudah ada yang punya, LUPAKAN DIA. Ngga usah doain. Gue tau ini kedengerannya kejam, tapi gue udeh ngeliat terlalu banyak anak Tuhan yang sok rohani tapi melakukan excuse untuk hal-hal seperti ini... (tapi kan pacarnya belon kristen, tapi kan dia berantem mulu sama pacarnya, tapi kan ortunya ngga setuju, tapi kan dia bertumbuh sama gue...)

Guys, come on... trust God with all your heart and DO NOT LEAN on your own understanding. Kalo pacarnya org itu belon kristen, or apapun masalah di antara mereka, semestinya mereka selesaikan itu berdua dahulu, baru kalo mereka sudah putus, kita bisa maju dan mendoakan dia. Tapi selama mereka masih jadian, lupakan saja...

"Trus gmana dengan mantan cik??"

Itu prinsip doa itu tetep samaa... semakin kita berdoa buat seseorang semakin kita akan peduli sama dia! So kalo buat mantan, semakin kita doakan dia, semakin kita bakal susah untuk melupakan dia dan move on dari hubungan yang sudah berakhir itu. En harus kita akui, buat org2 yang baru putus itu butuh WAKTU utk recovery. Butuh waktu untuk kembali menata hidup dan HATI mereka. ada impian yang hancur, ada masa depan yang berbeda... en ada luka yang harus disembuhkan. Tapi gmana kita mau move on dan sembuh kalo kita terus berkutat di masa lalu?? En terus mendoakan mantan kita setiap malam?!

"TAPII CIIKKK... kan kita ngga boleh membenci mantan!"

Betulll banget. Nah sekarang, let me ask you few question... do you pray for your cousin? Apakah kamu berdoa buat sepupumu? Apakah kamu berdoa buat tantemu setiap hari? Apakah kamu berdoa untuk PAPA MAMAMU setiap hari?? *uhuk uhuk* Apakah kamu berdoa buat pembantu??

Heemm... kalo jawabanmu tidak, apakah kalo kamu tidak berdoa buat mereka setiap hari itu artinya kamu benci sama sepupumu, sama tantemu, sama ortumu, sama pembantumu? :P 

Pendapat kalo tidak mendoakan = benci, itu pendapat yang naif, dan ilogical. Karena kenyataannya ada banyaakkk sekali orang yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah kita doakan, tapi kita ngga benci sama mereka. Betul tidak? Demikian juga dengan mantan. Berhenti mendoakan tidak berarti membenci.

Kalo kita mau jujur ya, kita masih mendoakan mantan kita, karena jauh di dalam lubuk hati kita, kita masih sayang sama dia (apalagi kalo kita DI-putusin), kita mungkin masih sulit menerima kenyataan bahwa hub kita sudah berakhir... kita masih pengen tunjukkin kita care, sayang, peduli... padahal gals... itu sudah berakhir. en kalo itu kasusnya, yang kita butuhkan itu Tuhan untuk menyembuhkan luka hati ini :)

So guys, drpd menghabiskan waktu utnuk berdoa bagi co yang udeh punya pacar, atau mantan, lebih bae abiskan waktu mendoakan suku-suku terpencil di pelosok Indonesia, mendoakan pelayanan anak-anak jalanan, mendoakan para pemimpin negara kita, mendoakan proses penerjemahan alkitab di bahasa2 suku di papua! Ada begitu banyak pokok yang bisa kita doakan kok. :P 


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Tentang Penulis


Grace Suryani Halim. 

A happy wife. Mother of two. Beloved daughter of Almighty God. Loves to read, write, learn, cook, bake, and talk.